NEBIAK ULU

bLOG Ny UrANG mAtALUNAI

Pages

Sabtu, 18 Mei 2013

Sao Langke Tamambaloh

Tamambaloh adalah nama salah satu subsuku dayak yang berdiam di kabupaten Kapuas Hulu. Komunitas mereka berdomisili di daratan di dekat bukit. Sebagian besar masyarakatnya menghidupi diri dengan berladang dan bercocok tanam lainnya. Tidak jauh dari pusat kota Putussibau, hanya sekitar satu jam perjalanan, komunitas Tamambaloh sudah bisa ditemukan. Suku Tamambaloh memiliki bahasa daerah sendiri yang sangat berbeda dengan bahasa daerah lainnya. Mereka hidup dengan norma dan tradisi asli yang dipegang secara turun temurun.
Rian- Gadis Asli suku Tamambaloh
Ferdi – bocah Tamambaloh dan kesehariannya membantu orang tua di ladang
IMG_4521
gula pasir bersubsidi Malaysia lebih mudah dijumpai dari pada Gula Indonesia
IMG_4523
Sungai yang menjadi sumber kehidupan warga
IMG_4531
Gubug tempat masyarakat berladang
IMG_4533
perahu sampan sebagai alat transportasi utama
Sao Langke Danum Sorongan
Sao Langke Danum Sorongan adalah nama sebuah rumah adat suku Tamambaloh. Rumah adat ini terletak di desa Sei Uluk Palin kecamatan Putussibau Utara. Bangunannya berupa rumah betang panjang yang terhampar di dekat bukit. Sao=rumah, Langke=panjang, Danum=air, Sorongan=nama sapaan. Rumah ini unik karena merupakan rumah Betang terpanjang dan tertua di Kapuas Hulu. Panjang tiang penyangganya masing-masing 7 meter dan pertama kali didirikan pada abad ke-18 dengan tinggi tiang hampir 10 meter. Ada cerita unik kenapa para leluhur membangun rumah betang dengan ketinggian yang tidak tanggung-tanggung. Konon pada jaman dahulu kala ketika terjadi perang saudara, sering jatuh korban karena musuh menyerang dari bawah rumah dengan menggunakan tombak ketika masyarakat tertidur . Tiang yang tinggi bertujuan agar musuh tidak mampu menyerang dari bawah rumah karena panjang tombaknya tidak mnecukupi. Rumah panjang ini sangat besar dengan jumlah bilik 53 pintu dan didiami oleh masyarakat yang kesemuanya berasal dari satu nenek moyang.
IMG_4448
Sao Langke Danum Sorongan
IMG_4452
kepala tangga
IMG_4443
monumen sejarah Sao Langke
Sao Langke Dai Bolong Pambean
Rumah betang lainnya adalah Sao Langke Bolong Pambean yang berada di desa Benua Tengah Kecamatan Putussibau Utara. Bolong = pusaran air, Pambean = nama julukan. Rumah Betang ini juga dibangun pada abad ke – 18 dengan jumlah bilik 38 pintu dan tinggi tiang sekitar 5 meter. Di salah satu biliknya terdapat galeri yang memamerkan benda-benda pusaka turun temurun, salah satunya adalah Garantung (sejenis gong). Garantung digunakan pada saat-saat tertentu seperti buang pantang (upacara setelah kematian), gawai dayak (upacara setelah panen), penanda kematian, dan acara pernikahan. Garantung dibuat dari tembaga dan diwariskan secara turun temurun pula kepada setiap generasinya. 
IMG_4505
garantung berdiameter 1,25 meter
IMG_4513
sao langke dai bolong Pambean

0 komentar:

Posting Komentar