Bagi masyarakat di Pulau Kalimantan,
burung yang satu ini sudah menjadi bagian dari sendi kehidupan mereka,
seperti burung Garuda untuk Indonesia.. Burung Enggang atau disebut juga
burung Rangkong ini adalah salah satu fauna yang menjadi ciri khas
Pulau Kalimantan dan merupakan maskot Propinsi Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah, simbol Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan
merupakan simbol kepahlawanan bagi Suku Dayak Kenyah di Kutai
Kartanegara Kalimantan Timur.. Dalam kebudayaan masyarakat Banjar,
burung Enggang diukir dalam bentuk tersamar (didistilir) karena budaya
Banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran
mahluk bernyawa..
Burung Enggang ada beberapa jenis tapi
yang mungkin paling populer adalah Burung Enggang Besar hehehe, yang
kebetulan patungnya ada di mana2 di Kota Balikpapan.. Dan di antara
Enggang, jenis Enggang Gading adalah yang terbesar ukurannya, baik
kepala, paruh dan tanduknya yang menutupi bagian dahinya.. Warna
tanduknya merah pada bagian yang dekat dengan kepala, kuning gading
pada sisanya..
Burung Enggang biasa bertengger di pohon
yang tinggi, burung ini sering menimbulkan suara yang ramai di tengah
hutan. Makanannya buah-buahan terutama buah beringin dan palem, tapi
tidak jarang juga makan serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil..
Tapi lagi2 sangat disayangkan Burung Enggang yang merupakan kebanggaan
warga Kalimantan kini populasinya semakin memprihatinkan, karena sering
diburu untuk dijadikan piaraan dan koleksi...
Tari Kancet Ledo atau Tari Gong
[image from google.co.id]
Menggambarkan kelembutan seorang gadis
bagai sebatang padi yang meliuk2 ditiup angin.. Tari ini dibawakan oleh
seorang wanita dengan memakai pakaian adat suku Dayak Kenyah, kedua
tangannya memegang rangkaian bulu2 ekor Enggang..
0 komentar:
Posting Komentar