Tamambaloh adalah nama salah satu
subsuku dayak yang berdiam di kabupaten Kapuas Hulu. Komunitas mereka
berdomisili di daratan di dekat bukit. Sebagian besar masyarakatnya
menghidupi diri dengan berladang dan bercocok tanam lainnya. Tidak jauh
dari pusat kota Putussibau, hanya sekitar satu jam perjalanan, komunitas
Tamambaloh sudah bisa ditemukan. Suku Tamambaloh memiliki bahasa daerah
sendiri yang sangat berbeda dengan bahasa daerah lainnya. Mereka hidup
dengan norma dan tradisi asli yang dipegang secara turun temurun.
Sao Langke Danum Sorongan
Sao Langke Danum Sorongan
adalah nama sebuah rumah adat suku Tamambaloh. Rumah adat ini terletak
di desa Sei Uluk Palin kecamatan Putussibau Utara. Bangunannya berupa
rumah betang panjang yang terhampar di dekat bukit. Sao=rumah,
Langke=panjang, Danum=air, Sorongan=nama sapaan. Rumah ini unik karena
merupakan rumah Betang terpanjang dan tertua di Kapuas Hulu. Panjang
tiang penyangganya masing-masing 7 meter dan pertama kali didirikan pada
abad ke-18 dengan tinggi tiang hampir 10 meter. Ada cerita unik kenapa
para leluhur membangun rumah betang dengan ketinggian yang tidak
tanggung-tanggung. Konon pada jaman dahulu kala ketika terjadi perang
saudara, sering jatuh korban karena musuh menyerang dari bawah rumah
dengan menggunakan tombak ketika masyarakat tertidur . Tiang yang tinggi
bertujuan agar musuh tidak mampu menyerang dari bawah rumah karena
panjang tombaknya tidak mnecukupi. Rumah panjang ini sangat besar dengan
jumlah bilik 53 pintu dan didiami oleh masyarakat yang kesemuanya
berasal dari satu nenek moyang.
Sao Langke Dai Bolong Pambean
Rumah betang lainnya adalah Sao Langke Bolong Pambean yang berada di desa Benua Tengah Kecamatan Putussibau Utara. Bolong
= pusaran air, Pambean = nama julukan. Rumah Betang ini juga dibangun
pada abad ke – 18 dengan jumlah bilik 38 pintu dan tinggi tiang sekitar 5
meter. Di salah satu biliknya terdapat galeri yang memamerkan
benda-benda pusaka turun temurun, salah satunya adalah Garantung
(sejenis gong). Garantung digunakan pada saat-saat tertentu seperti
buang pantang (upacara setelah kematian), gawai dayak (upacara setelah
panen), penanda kematian, dan acara pernikahan. Garantung dibuat dari
tembaga dan diwariskan secara turun temurun pula kepada setiap
generasinya.
0 komentar:
Posting Komentar